Sabtu, 14 Mei 2011
Kekacauan mental akut

Definisi
Keadaan dimana terjadi awitan tiba-tiba dari sekelompok global, gangguan kesadaran yang berfluktuatif, perhatian, persepsi, memori, orientasi, berpikir, siklus tidur-bangun, dan perilaku psikomotor (APA, 1987)




Faktor yang berhubungan
            Berhubungan dengan hipoksia serebral dan atau gangguan dalam metabolisme
            (Gangguan cairan dan elektrolit)
            Dehidrasi.
            Deplesi volume.
Asidosis/alkalosis.
Hiperkalsemia.
Hiperkalemia.
Hipo/hipernatremia.
Hipo/hiperglikemia.
(Defisiensi nutrisi)
Defisiensi folat/vitamin B12
Anemia.
Defisiensi niasin.
Defisiensi magnesium.
(Gangguan kardiovaskular)
Infark miokard
Gagal Jantung Kongestif
Disritmia.
Blok Jantung
(Gangguan pernapasan)
PPOK
Emboli paru
Tuberkulosis.
Pneumonia.
(Infeksi)
Sepsis
Meningitis
Infeksi Saluran Kemih
(Gangguan metabolisme dan endokrin)
Hipo/hipertiroidisme
Hipo/hiperpituitarisme
Gangguan paratiroid
Hipotensi postural
Hipo/hipertermia
Gagal ginjal atau hepar
(Gangguan system saraf pusat)
Trauma kepala
Tumor
Kejang dan keadaan pascakonvulsif
Tekanan hidrosefalus
(Penyakit kolagen dan reumatoid)
Artritis temporal.
Nodosa periartritis.
Lupus eritematosa.
Tindakan
            Berhubungan dengan gangguan dalam metabolisme serebral
                        Operasi
Obat terapeutik (narkotik, narkoleptik).
Anestesi umum
Efek samping obat ( Diuretik, digitalis, fenitoin, dll).
Situasional (Personal, lingkungan)
Berhubungan dengan ganguan metabolisme serebral
            Reaksi putus obat dari alkohol, sedatif, hipnotis
            Intoksikasi logam berat
Berhubungan dengan nyeri
Berhubungan dengan sumbatan usus
Berhubungan dengan imobilitas
Berhubungan dengan intoksikasi kimiawi:
            Alkohol
            Kokain
            Ampetamin
            Opiat
            Barbiturat
Halusinogen

Data mayor
Awitan tiba-tiba dari gangguan yang berfluktuasi dari :
Kesadaran
Perhatian
Persepsi
Memori
Orientasi
Berpikir
Siklus bangun-tidur
Perilaku psikomotor (waktu reaksi, kecepatan gerak, alur pembicaraan, gerakan involunter, tulisan tangan)

Data minor
Terlalu berjaga-jaga
Halusinasi
Ilusi

Kriteria hasil
Episode kekacauan mentalnya menghilang

Intervensi
1.      Kaji terhadap faktor-faktor penyebab dan yang mempengaruhi.
Pastikan bahwa keseluruhan diagnostik kerja telah dilengkapi
-         Laboratorium
HSD dan elektrolit.
B12 dan folat, tiamin
VDRL
SGOT, SGPT, dan bilirubin
Urinalisis
Serum tiroksin dan serum bebas tiroksin
Kalsium dan fosfat
Kreatinin dan BUN
Glukosa
-         Diagnostik
EEG
EKG
X-Ray
CT Scan
-         Evaluasi psikiatrik
2.      Tingkatkan komunikasi yang mempengaruhi rasa integritas individu
a.       Periksa sikap-sikap tentang kekacauan mental (dalam diri, orang terdekat, pemberi asuhan)
-         Memberi penyuluhan kepada keluarga, orang terdekat, dan pemberi asuhan mengenai situasi dan metoda koping.
b.      Pertahankan standar empati, perawatan dengan rasa hormat.
c.       Berupaya untuk mendapatkan informasi yang akan memberikan topik-topik yang berguna dan berarti untuk pembicaraan (hal-hal yang disukai, yang tidak disukai, minat, hobi, riwayat pekerjaan). Wawancara di pagi hari.
d.      Berikan dorongan pada orang terdekat dan pemberi asuhan untuk bicara lambat dengan suara yang pelan dan pada volume rata-rata (kecuali terdapat defisit pendengaran), seperti pada orang dewasa ke orang lain, kontak mata, dan seperti jika seseorang mengharapkan untuk mengerti.
e.       Berikan rasa hormat dan tingkatkan rasa berbagi.
-         perhatikan pada apa yang sedang dikatakan individu.
-         Pilih komentar-komentar yang berguna dan lanjutkan berbicara.
-         Panggil individu dengan namanya dan perkenalkan diri anda setiap kali kontak; gunakan sentuhan bila diterima dengan baik.
-         Perlihatkan pada individu bahwa anda memperhatikan dan bersahabat (melalui senyum, tindakan yang tenang, humor dan pujian, jangan membantah).
-         Fokuskan pada perasaan yang terdapat dibalik kata-kata atau tindakan.
f.        Gunakan bantuan memori, bila sesuai.
3. Berikan asupan sensori yang mencukupi dan berarti
a.       Pertahankan agar individu tetap terorientasi terhadap tempat dan waktu.
b.      Anjurkan keluarga untuk membawa benda-benda yang dikenal dengan baik dari rumah (mis;photo dengan kaca yang tidak memantul, syal)
c.       Bicarakan peristiwa-peristiwa terbaru .
4.      Jangan menyokong kekacauan mental individu.
5.      Cegah cedera pada individu.
6.      Tingkatkan keamanan klien.
7.      Jangan anjurkan penggunaan restrein, eksplorasi alternatif lain.
a.       Evaluasi apakah kegelisahan individu berhubungan dengan nyeri, jika digunakan analgesik sesuaikan dosisnya.
b.      Buatkan daftar dari keluarga atau teman-teman untuk mengawasi inividu selama periode kekacauan mental.

Selamat Datang


Terima kasih atas kunjungannya di blog kami puskesmas tumpung laung, mudah-mudahan blog ini bisa menjadi inspirasi bagi puskesmas lainnya di kota muara teweh agar bisa berkreatif dalam mengembangkan Instansinya.

Buku Tamu

Teman