Sabtu, 11 Juni 2011
08.16 |
Diposting oleh
indra.skep |
Edit Entri
Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik
Definisi :
Suatu pola dimana individu mengalami atau berisiko tinggi mengalami kesukaran berintegrasi ke dalam suatu program kehidupan sehari-hari terhadap pengobatan penyakit dan akibat dari penyakit yang memenuhi tujuan-tujuan kesehatan khusus.
Faktor yang berhubungan
Tindakan
Berhubungan dengan kompleksitas aturan terapeutik
Berhubungan dengan biaya finansial dari aturan
Berhubungan dengan kompleksitas sistem perawatan kesehatan
Berhubungan dengan efek samping terapi
Situasional (Personal, Lingkungan)
Berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan
Berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan
Berhubungan dengan konflik keluarga
Berhubungan dengan tidak mempercayai aturan
Berhubungan dengan tidak mempercayai petugas pelayanan kesehatan
Berhubungan dengan konflik keyakinan tintang kesehatan
Berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang keseriusan masalah
Berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang kerentanan
Berhubungan dengan kekurangan kepercayaan diri
Berhubungan dengan pengalaman tidak berhasilnya sebelumnya
Berhubungan dengan hambatan pada komprehensif :
Defisit kognitif
Kerusakan pendengaran
Ansietas
Keletihan
Motivasi
Masalah-masalah ingatan
Maturisional
(Anak-anak, remaja)
Berhubungan dengan ketakutan karena merasa berbeda
Data mayor
Mengungkapkan keinginan untuk mengatasi pengobatan penyakit dan pencegahan akibat penyakit tersebut.
Mengungkapkan kesulitan dengan pengaturan/integrasi salah satu atau lebih aturan yang diharuskan untuk pengobatan penyakit dan efek-efeknya atau pencegahan komplikasi-komplikasi.
Data minor
Percepatan (yang diharapkan atau yang tidak diharapkan) dari gejala penyakit.
Mengungkapkan bahwa tidak melakukan tindakan untuk mencakupkan aturan pengobatan dalam rutinitas sehari-hari.
Mengungkapkan bahwa tidak melakukan tindakan mengurangi faktor-faktor risiko kemajuan penyakit dan gejala sisanya.
Kriteria hasil
Individu akan :
- Mengungkapkan ansietas berkurang tentang ketakutan akan ketidaktahuan, ketakutan akan kehilangan kontrol, atau kesalahan konsepsi.
- Menggambarkan proses penyakit, penyebab-penyebab dan faktor-faktor penunjang pada gejala, dan aturan untuk penyakit atau kontrol gejala.
- Mengungkapkan maksud untuk melakukan perilaku kesehatan yang diperlukan atau keinginan untuk pulih dari penyakit dan pencegahan kekambuhan atau komplikasi.
Intervensi
- Identifikasi faktor-faktor penyebab atau penunjang yang menghalangi penatalaksanaan yang efektif :
- Kurang percaya
- Kekurangan percaya diri
- Kekurangan pengetahuan
- Kekurangan sumber-sumber
- Bangun rasa percaya dan kekuatan (Zerwich, 1992)
- Dapatkan jalan masuk ke dalam sistem keluarga, jangan mengambil alih
- Hindari impresi yang dipaksakan
- Dengarkan untuk mendapatkan keprihatinan tentang pengharapan yang terlalu berlebihan.
- Upayakan untuk mengetahui kesesuaian antara kebutuhan-kebutuhan yang diungkapkan dengan layanan-layanan yang diberikan perawat
- Temukan kekuatan-kekuatan yang dimiliki keluarga dan perkuat
- Terima individu sebagaimana adanya
- Perlihatkan secara menetap, namun bertahap secara perlahan.
- Perlihatkan kejujuran, konsistensi, kestabilan.
- Pertahankan kontak yang telah terbina dengan individu atau dengan hubungan telepon.
- Tingkatkan percaya diri dan kemajuan diri yang positif (Bandura, 1982)
- Gali dengan individu penatalaksanaan masalah yang telah berhasil pada masa lalu.
- Ceritakan kisah tentang keberhasilan orang lain.
- Jika memungkinkan, beri dorongan kesempatan untuk menyaksikan orang lain yang telah secara berhasil mengatasi situasi yang serupa.
- Beri dorongan keikutsertaan dalam kelompok penolong diri sendiri.
- Jika respons autonom tinggi (mis; nadi cepat, diaforesis) akan mengurangi rasa percaya diri, ajarkan pengalihan ansietas jangka pendek (Graiger, 1990)
- Melihat keatas.
- Kontrol pernapasan
- Rendahkan bahu
- Ubah intonasi suara
- Beri arahan diri (berteriak jika mungkin)
- Latihan
- ”Tutupi wajah anda” – ubah ekspresi wajah anda
- Ubah perspektif; bayangkan menonton situasi tersebut dari jarak jauh.
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
- Persepsi tentang keseriusan
- Kerentanan terhadap komplikasi
- Prognosis
- Persepsi tentang kemajuan kontrol
- Tingkat ansietas
- Status finansial
- Sistem pendukung
- Pengalaman-pengalaman masa lalu
- Status fisik
- Status emosional
- Kemampuan kognitif
- Tingkatkan sikap positif dan keikutsertaan secara aktif individu dan keluarga
- Kumpulksn ekspresi-ekspresi tentang perasaan, keprihatinan, dan pertanyaan-pertanyaan dari individu dan keluarga.
- Beri dorongan individu/keluarga untuk mencari informasi dan membuat keputusan yang diinformasikan
- Jelaskan tanggung jawab individu/keluarga dan bagaimana hal ini dapat diselesaikan.
- Jelaskan dan bicarakan (Rakel, 1992):
- Proses penyakit
- Aturan pengobatan (Pengobatan, diet, prosedur-prosedur, peralatan yang digunakan)
- Rasional aturan.
- Pengharapan (individu,keluarga) akan aturan
- Efek samping aturan
- Perubahan gaya hidup yang diperlukan
- Metoda untuk memantau kondisi
- Sumber-sumber dukungan yang tersedia.
- Perubahan-perubahan lingkungan rumah yang diperlukan
- Jelaskan bahwa perubahan gaya hidup dan kebutuhan belajar akan membutuhkan waktu untuk terintegrasi.
- Berikan dengan materi-materi tercetak
- Jelaskan siapa yang harus dihubungi untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
- Identifikasi rujukan atau layanan-layanan komunitas yang diperlukan untuk tindak lanjut.
Label:
Keperawatan
Selamat Datang
Terima kasih atas kunjungannya di blog kami puskesmas tumpung laung, mudah-mudahan blog ini bisa menjadi inspirasi bagi puskesmas lainnya di kota muara teweh agar bisa berkreatif dalam mengembangkan Instansinya.
Buku Tamu
Daftar Link Blog
Teman
Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2011
(56)
-
▼
Juni
(32)
- Pelatihan Bagi Pelatih Pemberantasan Sarang Nyamuk...
- Pedoman Pelatihan Penyusun Kurikulum Berorientasi ...
- Cara menyusun Visi dan Misi
- Penyediaan BOK bagi Puskesmas dan jaringannya, Pos...
- Buku Saku Bantuan Operational Kesehatan (BOK)
- Perempuan, Emosi dan Uang
- Askep Konjugtivitis
- Askep Amputasi
- Tes penyakit Raja Singa (Syphilis TP Test Kit)
- Tes Malaria (SD BIO LINE Malaria Antigen p.f/Pan
- Askep Gout atau pirai
- Askep Decom Cordis atau Payah Jantung
- Askep Gagal Ginjal Kronik (CKD)
- Askep Sirosis Hepatis
- Askep Bibir Sumbing atau Labio palatoshcizis
- Askep Hernia Inguinalis
- Askep Osteomielitis
- Askep Hemoroid
- Askep Batu Ginjal
- Askep HNP
- Askep BPH
- Prosedur Diagnostik Dan Laboratorium Terkait Gangg...
- Askep Anemia
- KEGEL EXERCISE
- Demam Rematik Akut dan Penyakit Jantung Rematik
- Askep Epilepsi
- Diagnosa Keperawatan Gangguan Pola Tidur
- Diagnosa Keperawatan Ansietas
- Diagnosa Keperawatan Kelebihan Volume Cairan
- Diagnosa Keperawatan Kerusakan Integritas Jaringan
- Diagnosa Keperawatan Ketidakefektifan Penatalaksan...
- Diagnosa Keperawatan Intoleransi Aktivitas
-
▼
Juni
(32)